Jumat, 15 Juli 2022, menjadi hari bahagia bagi Via Vallen. Pedangdut asal Sidoarjo, Jawa Timur ini resmi dinikahi oleh kekasihnya yang bernama Chevra Yolandi. Dihari bahagianya tersebut Via Vallen nampak mengenakan busana pengantin adat Solo putri. Demikian halnya dengan nuansa acara pernikahan yang kental dengan nuansa adat Jawa.
Tata cara pernikahan adat Solo sendiri memiliki rangkaian upacara yang penuh dengan makna. Berikut rangkaian acara pernikahan adat Solo yang mungkin perlu kamu ketahui jika berencana untuk menggelar pernikahan dengan adat Jawa terutama Solo.
Sowan Luhur
Melakukan ziarah kubur ke tempat leluhur dengan maksud memohon doa restu dari para sesepuh.
Wilujengan
Ritual sebagai wujud permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kelancaran dan keselamatan selama melaksanakan hajat. Dalam prosesi ini, terdapat syarat yang harus dipenuhi, seperti sekul golong beserta ingkung (ayam utuh yang sudah dimasak).
Pasang Tarub
Tradisi membuat bleketepe atau anyaman daun kelapa untuk dijadikan atap atau peneduh. Tata cara memesang tarub adalah bapak naik ke tangga dan ibu memegangi tangga sambil membantu memegai bleketepe yang bermakna gotong- royong kedua orang tua yang menjadi pengayom keluarga.
Pasang Tuwuhan
Tuwuhan artinya harapan kepada anak yang dijodohkan agar mendapatkan keturunan untuk melanjutkan sejarah keluarga. Tuwuhan sendiri terdiri dari pohon pisang raja yang buahnya sudah matang, tebu wulung berwarna merah tua, cengkir gadhing, daun randu atau pari sewuli, godhong apa-apa (berbagai macam daun).
Siraman dan Dodol Dawet
Peralatan yang digunakan untuk siraman adalah sakar manca warna yang dimasukan ke dalam jembangan, air yang digunakan dalam siraman ini berasal dari tujuh sumber sumur. Yang melakukan siraman berjumlah 9 orang terdiri atas sesepuh hingga sang ayah.
Setelah prosesi siraman, biasanya calon pengantin wanita akan dibopong sang ayah menuju kamar pengantin untuk digunting sebagian rambut pada tengkuk. Potongan rambut tersebut akan diserahkan kepada sang ibu kemudian diletakkan pada cepuk dan dikubur di halaman rumah. Selanjutnya rambut wanita akan diberi wewangian sambil dikeringkan untuk kemudian dirias tanpa konde dan perhiasan.
Sengkeran/pingitan
Artinya tidak boleh keluar dari halaman rumah yang bertujuan untuk menjaga keselamatannya. Dahulu pemingitan dilakukan selama seminggu, atau minimal 3 hari.
Midodareni.
Ini adalah malam sebelum panggih atau ijab. Masyarakat Jawa percaya bahwa pada malam tersebut bidadari dari kayangan akan turun ke bumi dan bertandang ke kediaman calon pengantin wanita untuk menyempurnakan dan mempercantik pengantin wanita.
Ijab Pernikahan
Pelaksanan pernikahan mengacu pada setiap agama yang dianut oleh para calon pengantin. Saat dinikahkan maka pengantin pria harus melepaskan keris yang dipakai karena yang dinikahkan adalah orangnya bukan pusakanya.
Panggih
Prosesi ini dilaksanakan setelah ijab kabul. Panggih merupakan proses temu manten. Adapun serangkaian acara pada panggih yaitu, balangan gantal, ngindak tigan (menginjak telur), sinduran/disingepi sindur, bobot timbang, ngombe rujak degan, kacar kucur, dulangan, dan ngabekten.